Rumput Laut Eucheuma cottonii merupakan jenis rumput laut yang paling banyak dibudidayakan di wilayah perairan Indonesia. Sentra wilayah budidaya rumput laut jenis ini terdapat di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Bali, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Barat. Rumput laut termasuk beberapa jenis (species) dari alga atau ganggang, dimana alga ini dikenal sebagai ”vegetasi perintis” (tanaman perintis). Alga mengandung klorofil, karotenoid, dan juga kromatophora (butiran-butiran zat warna), seperti hijau, biru, keemasan, dan lain sebagainya. MAKALAH MATA KULIAH TEKNOLOGIBUDIDAYA RUMPUT LAUT “Teknologi Olahan Rumput Laut” KELOMPOK IV Abdul Rifai. Eucheuma cottonii merupakan rumput laut penghasil karaginan yang sebagian besar hasilnya digunakan untuk bahan baku industri. Rumput laut Eucheuma cottonii dibudidayakan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor yang digunakan untuk industry kosmetik atau farmasi. • Eucheuma spinosum. Sebagai komoditas komersial, bisnis rumput laut terus berkembang pada beberapalokasi di Indonesia, seperti: Sumatera. Banten, Jawa Timur (Kabupaten Sumenep), di Gorontalo (Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Boalemo, dan Kabupaten Pahuwato), di NTT (sekitar pulau Sabu), Sulawesi Selatan (Kabupaten Takalar), NTB serta Bali. Namun, struktur pasar komoditi ini sangat tertutup, sehingga resiko pedagang cukup tinggi. Seiring dengan itu,jenis rumput laut yang diperdagangkan adalah Euchema cottonii, sedangkan jenis lain seperti: Euchema spinosum relatif terbatas. Cottonii pada tingkat petani dibeberapa daerah di Indonesia rata-rata mencapai (Rp. 800 per kg basah atau Rp. 4.600 per kg kering), sedangkan harga E. Spinosum adalah sekitar (Rp 200 per kg basah atau Rp. 2.000 per kg kering).Di pasar domestik perdagangan komoditas ini lebih banyak dalam bentuk rumput laut kering. Perdagangan dalam bentuk rumput laut basah belum dikenal, hal ini terkait denganbelum berkembangnya industri pengolahan rumput laut basah yang dapat diproses menjadi berbagai produk turunan alginat.Perlu dicatat pada pasar domestik tidak ada standar mutu perdagangan rumput laut kering.Pada tingkat pedagang besar mutu rumput laut kering ditentukan secara visual dengan kandungan kadar air 35– 37%. Kandungan gizi dan manfaat Rumput laut • Nilai Nutrisi 10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan sirip ikan Hiu • Setiap satu ons Kandungan Kollagennya sama dengan 2 keping sarang burung walet • Mempunyai PH 7,6 • Kandungan kalsium yang terdapat dalam rumput laut 37 lebih tinggi di bandingkan dengan hati ikan • Antioksidan 550 kali lebih kuat daripada Vitamin C • Rumput Laut mempunyai kandungan 40 kali lipat Vitamin A dibandingkan dengan • Beta Cartine atau 638kali lebih tinggi daripada daging sapi. • Kandungan protein yang terdapat di dalamnya 21 kali lebih banyak jika dibandingkan dengan susu • Kandungan Omega 3 dan Omega 6 yang terdapat didalamnya 2326 lebih banyak daripada ikan. • Kandungan mineralnya lebih banyak jika dibandingkan dengan sayur daratan di antaranya Kalsium, Kalium, Zat besi, Magnesium, Iodine, Potasium, Vitamin B6, B12, C,A, Omega 3 dan Antioksidan. Delviana Shinta Rahmawati, Ita Zuraida dan Rafitah Hasanah PEMANFAATAN RUMPUT LAUT (Eucheuma cottoni ) PADA PENGOLAHAN BAKSO IKAN ( Uti li zation of Eucheuma cottoni Uti cottoni i Seawe awee ed on F ish Bal l Proce Proces ssin g ) 1) 2) DELVIANA SHINTA RAHMAWATI, ITA ZURAIDA dan RAFITAH HASANAH 2) 1) 2) Mahasiswa Jurusan BDP-FPIK, Unmul Staf Pengajar Jurusan BDP-FPIK, Unmul Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman Jl. Gunung Tabur No. ![]() 1 Kampus Gunung Kelua Samarinda E-mail: ABSTRACT Eucheuma cottonii cottonii seaweed seaweed can be processed processed into into fish ball due to the characteristics characteristics of of seaweed seaweed as gelling, thickening and stabilizing agents. The study was conducted in two phases. The aimed of phases I is to determine determine the maximum maximum concentration concentration of seaweed seaweed porridge on fish fish ball processing processing to produce fish ball with the best quality gel, whereas the aimed of phase II is to determine the best percentage among among seaweed porridge, porridge, tapioca flour and and fish meat to produce to produce fish ball according to the standard by SNI 01-3819-1995 and preferred by consumers. The results of phase I showed that concentration of 40% seaweed porridge can produce fish ball with the best quality gel, whereas phases II showed that the treatment of B5 (seaweed porridge 40%: tapioca flour 10%: fish meat 50%) resulted fish ball with the best quality gel, qualified quality standards of fish ball (SNI 0) that is moisture content 81.58%, 81.58%, ash content 1.98%, protein content 9.01%, fat content 0.15%, and preferred and preferred by panelists with an average value of 6 (like). The addition of seaweed seaweed on fish ball can improve the texture of fish ball, reduce the concentration concentration of fish meat, and preferred by consumers.: Eucheuma cottonii, cottonii, characterist characteristics ics of fish fish ball, consumer consumer acceptance acceptance Keywords PENDAHULUAN Rumput laut Eucheuma laut Eucheuma cottonii cottonii merupakan rumput laut merah penghasil karaginan dari golongan Rhodophyceae Rhodophyceae yang memiliki kandungan gizi yang cukup baik (Pereira, 2011).
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |